Meski sudah menikah, ibu tiri Shinoda yang masih muda masih sangat bernafsu. Mungkin karena suaminya sudah tua dan tidak dapat memenuhi kebutuhannya, dia sering mengalami gairah dan nafsu seksual. Dan beruntungnya, di rumah tersebut terdapat seorang menantu remaja yang kerap memiliki pemikiran dan rasa ingin tahu tentang seks. Itu adalah suatu malam ketika dia mabuk saat pergi ke pesta dengan teman-teman lamanya. Begitu sampai di rumah, dia langsung ambruk di sofa dengan posisi sugestif. Pada saat itulah sang anak keluar rumah, tanpa sengaja menjumpai pemandangan tersebut dan ia tidak dapat menahan rasa ingin tahu serta keinginannya untuk menjelajah, sehingga ia dengan berani menyentuh dan memikirkan masa dewasa bersama ibu tirinya. Dia sangat panik ketika hanya menyentuh tubuhnya yang panas dia segera terbangun, tetapi kepanikannya benar-benar hilang ketika dia tidak hanya memarahinya tetapi juga sangat cabul dan secara aktif melakukan pelecehan seksual terhadapnya. Setelah itu, baik ibu maupun anak tidak menyesalinya. Sebaliknya, mereka semakin menikmati inses ini, sama sekali mengabaikan perasaan malangnya ayah dan suami yang dikhianati.